Di sepanjang sejarah, tak jarang kita dapati pergantian kekuasaan sebagai dampak dari beragam peristiwa politik dan sosial. Salah satu peristiwa penting yang terjadi adalah saat kekuasaan Khalifah perlahan dicegat, dipicu oleh pelemahan pengaruh Turki. Namun, siapakah sejatinya sosok yang kemudian menerima tampuk kekuasaan dari Khalifah tersebut?
Konteks Sejarah
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita harus lebih dulu memahami konteks sejarahnya. Dinasti Turki berkuasa dalam berbagai bentuk di sebagian besar dunia Muslim dari abad ke-11 sampai awal abad ke-20. Mereka memiliki pengaruh yang besar terhadap bangsa Arab dan teritorial mereka, termasuk pengangkatan dan penurunan Khalifah.
Kekuasaan Turki yang berpengaruh yang berlangsung selama berabad-abad ini mulai melemah seiring waktu, terutama setelah pasokan militer dan ekonomi mereka terkuras akibat Perang Dunia I.
Khalifah Menyerahkan Kekuasaan
Menyusul kejadian tersebut, di era tahun 1920-an, khususnya saat Republik Turki mulai bangkit di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk, kemunduran Turki di panggung dunia Muslim semakin jelas terlihat.
Hal ini memaksa Khalifah, sebagai pemimpin spiritual dan politik umat Islam, untuk menyerahkan kekuasaannya. Khalifah di masa itu adalah Abdulmejid II dan pada tahun 1924, dia dipaksa untuk melucuti jabatannya sebagai Khalifah oleh pemerintah Republik Turki yang baru terbentuk.
Siapa Penerima Kekuasaan?
Pertanyaan yang tersisa adalah kepada siapa Khalifah menyerahkan kekuasaannya? Pertanyaan ini mungkin dapat dikendalikan untuk pemahaman yang lebih baik. Khalifah sebagai gelar secara efektif dihapuskan oleh Atatürk dan pemerintah Republik Turki.
Jadi, bukan masalah menyerahkan kekuasaan kepada individu atau kelompok tertentu, tetapi lebih pada pengalihan sistem pemerintahan dari teokrasi (yang dipimpin oleh Khalifah) menjadi negara nasionalis sekuler di bawah Atatürk. Jadi, secara tidak langsung, kekuasaan dipegang oleh Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki dan presidennya yang pertama.
Dalam hal ini, mundurnya Khalifah menandai berakhirnya era panjang kekhalifahan Islam dan dimulainya era baru dalam sejarah Republik Turki modern.