Sejarah bangsa ini, khususnya periode setelah kemerdekaan, menjadi penting untuk dikenang dan dipelajari melalui berbagai perspektif. Salah satu topik yang paling kritis dan menarik untuk dibahas adalah sikap yang ditunjukkan para pendiri bangsa ketika menyusun Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Semangat Kebersamaan
Sesuai penuturan sejarah, sikap kebersamaan yang ditampilkan oleh para pendiri bangsa sangat kental saat menyusun UUD 1945. Mereka memahami betapa pentingnya persatuan dan mengesampingkan segala perbedaan latar belakang suku, etnisitas, budaya, dan agama. Hal ini tercermin dalam proses penulisan UUD 1945 yang melibatkan perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia.
Keberanian
Para pendiri bangsa kita menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam menyusun UUD 1945, mengingat saat itu Indonesia baru saja merdeka dan masih dibayangi ancaman penjajahan kembali. Keberanian ini tampak dalam penentuan identitas dan jurus batu negeri yang tertuang dalam UUD 1945. Contoh nyata dari sikap ini adalah penegasan bahwa Indonesia adalah negara yang berdaulat, merdeka, dan berbentuk republik.
Jiwa Demokrasi
Demokrasi menjadi nilai penting yang dijunjung tinggi oleh para pendiri bangsa dalam menyusun UUD 1945. Hal ini tak lepas dari pengalaman hidup mereka dalam menjalani masa penjajahan. Jiwa demokrasi ini tampak dalam klausul UUD 1945 yang menjamin hak asasi manusia dan kedudukan yang setara untuk semua warga negara.
Penghargaan untuk Keberagaman
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman yang sangat kaya. Oleh karena itu, para pendiri bangsa dengan bijak memasukkan sikap penghargaan terhadap keberagaman dalam UUD 1945. Hal ini ditunjukkan dalam pengakuan terhadap berbagai macam suku, ras, dan agama yang ada, serta menjamin hak-hak mereka.
Kompromi dan Konsensus
Tak terlepas dari semangat gotong royong, sikap untuk mencapai kompromi dan konsensus juga ditampilkan oleh para pendiri bangsa saat menyusun UUD 1945. Dalam proses pembahasannya, mereka selalu berusaha mencapai kesepakatan yang tepat yang mengakomodasi kepentingan semua pihak.
Pada akhirnya, sikap yang ditunjukkan para pendiri bangsa ketika menyusun UUD 1945 adalah refleksi dari karakter bangsa Indonesia yang berlandaskan gotong royong, keberagaman, dan semangat kebersamaan. Hal ini menjadi contoh dan referensi bagi generasi berikutnya dalam menjaga dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah sikap yang ditunjukkan oleh para pendiri bangsa saat menyusun UUD 1945 adalah semangat kebersamaan, keberanian, jiwa demokrasi, penghargaan terhadap keberagaman, dan semangat menjaga kompromi dan konsensus.