Berbagai paham dan ideologi menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan pandangan tertentu tentang hubungan antara individu dan negara. Namun, ada juga paham yang menyangkal eksistensi dan fungsi negara dan pemerintahan. Paham tersebut disebut Anarkisme.
Pengertian Anarkisme
Anarkisme berasal dari kata dalam bahasa Yunani “anarkhos” yang artinya “tanpa pemimpin”. Dalam terminologi politik, ini merujuk pada paham atau ideologi yang berpegang pada gagasan bahwa masyarakat dapat beroperasi tanpa struktur pemerintah atau hukum.(1)
Mereka yang mendukung Anarkisme, yang dikenal sebagai Anarkis, percaya bahwa setiap individu harus memiliki kebebasan dan otonomi pribadi, dan mereka merasa bahwa pemerintah dan struktur kekuasaan yang ada melanggar hak-hak tersebut.(2)
Prinsip Dasar Anarkisme
Anarkisme beranggapan bahwa negara dan pemerintahan merugikan kebebasan individu. Para anarkis percaya bahwa keadilan dan efisiensi sosial dapat dicapai tanpa kebutuhan akan otoritas atau hukum yang top-down.(3)
Salah satu prinsip utama anarkisme adalah penyangkalan terhadap semua bentuk paksaan dan hierarki yang tidak sah. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, sistem pemerintahan, hukum, dan lembaga sosial yang membatasi kebebasan individu.(4)
Jenis-Jenis Anarkisme
Ada banyak variasi dan sekolah pemikiran dalam anarkisme. Beberapa dari yang paling dikenal adalah:
- Anarko-Komunisme: Berfokus pada penghapusan negara dan kepemilikan pribadi atas modal dan alat produksi. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat tanpa kelas sosial dan ekonomi.
- Anarko-Sindikalisme: Menekankan pada perjuangan kelas pekerja melalui serikat pekerja sebagai kekuatan utama untuk mencapai perubahan.
- Anarkisme individualis: Menekankan pada kebebasan pribadi individu dan menentang bentuk otoritas kolektif.
- Anarko-Pacifisme: Menggabungkan anarkisme dengan penolakan terhadap kekerasan. Mereka percaya bahwa perubahan sosial dapat dicapai tanpa penggunaan kekerasan.
Isu dan Kritik
Sebagai suatu paham, anarkisme bukan tanpa kritik. Banyak yang meragukan kelayakan praktisnya, dengan mempertanyakan apakah masyarakat tanpa struktur pemerintah dapat berfungsi efektif. Selain itu, anarkisme sering dikaitkan dengan kekerasan dan kacau balau politik, meskipun banyak anarkis menentang penggunaan kekerasan.(5)
Meskipun demikian, anarkisme telah memiliki pengaruh yang jelas dalam sejarah pemikiran politik, dan banyak gerakan sosial dan politik saat ini masih dipengaruhi oleh ide-ide anarkis.
Referensi:
(1) Harper, D. (2021). Online Etymology Dictionary: Anarchy. Retrieved from etymonline.com
(2) Sartwell, C. (2017). Against the state: An introduction to anarchist political theory. New York: State University of New York Press.
(3) Woodcock, G. (2011). Anarchism: A history of libertarian ideologies and movements. Canada: Broadview Press.
(4) Carter, A. (2019). A Radical Philosophy: An introduction to anarchism. UK: Bloomsbury Academic.
(5) Chomsky, N. (2005). Chomsky on anarchism. San Francisco: AK Press.