Dalam ilmu statistika dan matematika, konsep pengukuran sering digunakan untuk melakukan berbagai penelitian dan analisis data. Ada berbagai jenis skala pengukuran yang digunakan, dan salah satunya adalah skala pengukuran interval dan rasio. Suatu pemberian angka pada set obyek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal, mempunyai jarak yang sama dan ditambah 1 sifat yaitu nilai absolut dari obyek yang diukur, disebut skala interval atau skala rasio, tergantung pada keberadaan titik nol mutlak.
Skala Interval
Skala interval merupakan skala di mana jarak antara setiap poin di skala sama. Skala ini memiliki sifat-sifat ukuran ordinal, yang berarti, data dapat diurutkan, dan perbedaan antara dua poin berarti sesuatu. Nilai absolut tidak ada dalam skala interval. Misalnya, skala termometer Celsius dan Fahrenheit adalah contoh dari skala interval: perbedaan antara 20 dan 30 derajat sama dengan perbedaan antara 80 dan 90 derajat.
Skala Rasio
Skala rasio menambahkan sifat lain – titik nol. Dalam skala ini, nol memiliki arti sebagai titik awal atau tidak ada sesuatu yang diukur. Oleh karena itu, skala ini bukan hanya mengukur perbedaan, tetapi juga ukuran absolut dari apa yang diukur. Misalnya, berat adalah contoh skala rasio, dimana 0 kg berarti tidak ada berat sama sekali.
Baik skala interval dan rasio mengizinkan penggunaan statistik parametrik dalam analisis data (misalnya, statistik yang melibatkan mean dan standar deviasi), yang membuat mereka sangat berguna dalam banyak bidang, termasuk psikologi, pendidikan, dan ilmu-ilmu sosial. Sebaliknya, skala nominal dan ordinal, skala yang kurang kuat, hanya mengizinkan penggunaan statistik non-parametrik.
Dalam beberapa kasus, praktisi harus berhati-hati saat memilih skala pengukuran yang sesuai, karena pilihan skala pengukuran dapat sangat memengaruhi interpretasi dan analisis data.