Novel “Laskar Pelangi”, karya dari penulis pemenang Nobel, Andrea Hirata, adalah sebuah karya sastra yang menggugah dan penuh makna. Melalui novel ini, Andrea Hirata menceritakan sebuah kisah yang melibatkan berbagai elemen kehidupan yang meliputi pendidikan, persahabatan, cinta, dan perjuangan. Pertanyaan yang muncul adalah: sudut pandang pengarang yang digunakan penulis pada novel Laskar Pelangi adalah apa?
“Sudut pandang” dalam penulisan sastra merujuk pada posisi dari mana seorang penulis menceritakan cerita. Dalam novel “Laskar Pelangi”, Andrea Hirata menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu dari karakter utama Ikal, yang juga merupakan alter ego dari Andrea Hirata sendiri. Ini merupakan pilihan penggunaan sudut pandang yang efektif, karena memungkinkan pembaca merasakan emosi dan pengalaman Ikal secara lebih dekat dan personal.
Karakter Ikal ditampilkan sebagai anak miskin yang berasal dari desa belakang di Belitong, yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan layak. Melalui mata Ikal, pembaca dimungkinkan untuk melihat dunia dari perspektifnya, merasakan penderitaan, kegembiraan, dan perjuangannya. Penggunaan sudut pandang ini memainkan peran vital dalam membangkitkan empati dari pembaca dan menanamkan pesan yang kuat tentang pentingnya pendidikan dan perjuangan untuk mewujudkannya.
Dengan demikian, sudut pandang orang pertama ini memungkinkan Hirata untuk membawa pembaca ke dalam dunia Ikal dan “Laskar Pelangi”nya, mengungkapkan kehidupan pedesaan dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak miskin tetapi bersemangat. Kehadiran Ikal, sebagai pengamat yang juga berpartisipasi dalam peristiwa, menambah kedalaman dan keaslian dalam cerita.
Jadi, jawabannya apa? Sudut pandang pengarang yang digunakan oleh Andrea Hirata dalam menulis novel “Laskar Pelangi” adalah sudut pandang orang pertama, yang diambil dari perspektif karakter utama, Ikal.