Seiring berkembangnya pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan, banyak pertanyaan seputar kesehatan seksual yang mulai banyak diperbincangkan. Salah satunya adalah hal yang terkait dengan mandi wajib dan tata cara yang harus dijalani setelah mengalami peristiwa tertentu. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah “tidak berhubungan badan tapi keluar cairan bening, apakah harus mandi wajib?”. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus memahami beberapa hal tentang cairan tubuh dan syarat mandi wajib.
Cairan Bening yang Keluar dari Tubuh
Cairan bening yang keluar dari tubuh, terutama pada bagian alat kelamin, bisa disebabkan karena beberapa hal. Cairan ini bisa berupa lendir serviks, madzi, atau keringat. Lendir serviks merupakan cairan yang dihasilkan oleh leher rahim sebagai bagian dari sistem reproduksi wanita. Madzi, cairan terbuka sebelum ejakulasi yang terjadi pada pria dan wanita, dan keringat, cairan yang keluar melalui kelenjar keringat di seluruh tubuh. Semua cairan ini merupakan mekanisme tubuh yang alami dan bisa keluar tanpa disertai hubungan badan.
Syarat Mandi Wajib
Mandi wajib atau dalam istilah agama disebut sebagai ghusl diperlukan untuk membersihkan diri atau menyucikan diri setelah mengalami hal-hal berikut:
- Ejakulasi atau mengeluarkan air mani (ihtilam)
- Berhubungan badan yang melibatkan penetrasi
- Haid atau nifas bagi wanita
Mandi wajib merupakan salah satu tata cara dalam agama Islam yang harus dijalani untuk melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, atau mengambil air wudhu.
Jadi, Jawabannya Apa?
Cairan bening yang dikeluarkan tanpa berhubungan badan, belum tentu merupakan cairan yang melibatkan ejakulasi atau air mani. Selama tidak ada fasilitas atau bukti bahwa cairan tersebut merupakan air mani, maka mandi wajib tidak diperlukan.
Namun, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan melaksanakan kebersihan yang baik setiap saat, baik dalam keadaan suci maupun tidak. Sebagai contoh, bagi pria yang mengeluarkan madzi atau wanita yang mengeluarkan lendir serviks, disarankan untuk menjaga kebersihan organ intim dan mencuci alat kelamin dengan air bersih.
Untuk lebih yakin, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai ketentuan mandi wajib dan hukum yang berlaku sesuai panduan yang ada.