Dalam ajaran Islam, umatnya diajak untuk selalu bertindak dengan cara yang baik dan menghindari perdebatan yang sia-sia. Menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif bukanlah perilaku yang dianjurkan. Konsep ini dinamakan Fastabiqul Khairat, yang berarti berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Dalam prakteknya, terdapat beberapa hambatan yang umat Islam mungkin hadapi dalam menerapkan Fastabiqul Khairat, tetapi juga terdapat hal-hal yang secara eksplisit tidak dianggap sebagai hambatan. Untuk memahami lebih jauh, berikut ini adalah penjelasannya.
Kebiasaan Baik
Melakukan kebaikan bagi orang lain adalah sebuah tindakan yang direkomendasikan dalam ajaran Islam. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dalam bentuk pahala. Menerapkan kebiasaan baik ini secara konsisten dan dengan niat yang tulus tidak dianggap sebagai hambatan dalam menerapkan Fastabiqul Khairat.
Disiplin Diri
Disiplin diri adalah bagian penting dalam menjalankan setiap ajaran, termasuk Fastabiqul Khairat. Disiplin dalam menjalankan sholat, puasa, dan berbagai amalan baik lainnya bukanlah hambatan, justru adalah prasyarat dalam menerapkan Fastabiqul Khairat.
Menjaga Lisan
Islam memperhatikan perilaku baik dan buruk yang dihasilkan oleh ucapan seseorang. Menjaga lisan, menghindari perkataan yang kasar, fitnah, ghibah, dan perdebatan yang tidak perlu adalah aspek yang menjadi fokus dalam ajaran Fastabiqul Khairat. Bukanlah hambatan, malahan menjadi acuan dalam berinteraksi dengan sesama.
Berbagi Kebaikan
Menebar kebaikan adalah konsep sentral dalam Fastabiqul Khairat. Seorang Muslim diharapkan untuk berbagi kebaikan dalam berbagai bentuk, seperti berbagi ilmu, harta, waktu, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini, jauh dari menjadi hambatan, justru menjadi saluran dalam menerapkan Fastabiqul Khairat dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melakukan kebiasaan baik, memiliki disiplin diri, menjaga lisan, dan berbagi kebaikan bukanlah hambatan dalam menerapkan Fastabiqul Khairat. Sebaliknya, aspek-aspek tersebut merupakan bagian penting dan mendukung umat Islam untuk menerapkan Fastabiqul Khairat dengan lebih baik dan konsisten.