Pada akhir abad ke-18, tepatnya 31 Desember 1770, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda resmi dibubarkan. VOC dikenal sebagai lembaga dagang dan kolonial pertama di dunia yang berhasil membangun jaringan perdagangan dan pengaruh politik yang luas di berbagai wilayah, termasuk Indonesia.
Pembubaran VOC merupakan titik penting dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Namun, kejadian ini ternyata tidak mengakhiri praktik kolonialisme dan imperialisme, sebab masih ada banyak faktor yang membuat kedua praktik ini tetap berlanjut. Ini adalah beberapa alasannya:
1. Peralihan Kuasa ke Pemerintah Belanda
Setelah VOC bubar, penguasaan dan pengelolaan koloni Hindia Timur tidak langsung berakhir. Sebaliknya, segala hak dan kewajiban VOC dialihkan ke pemerintah Belanda. Ini berarti, Indonesia masih menjadi koloni Belanda dengan segala kebijakan dan penindasan yang berlaku.
2. Ekspansi Imperialisme Baru
Pembubaran VOC juga ditandai dengan timbulnya imperialisme baru dengan segala bentuk penjajahan dan eksploitasi yang lebih luas dan sistematis. Pada masa ini, penguasa kolonial Belanda menerapkan berbagai kebijakan dan sistem pemerintahan yang menjamin kontrol dan eksploitasi sumber daya Indonesia.
3. Ketidakmampuan Indonesia Membangun Negara Sendiri
Pada masa itu, Indonesia belum mampu untuk merdeka dan membangun negara sendiri. Ketergantungan pada Belanda masih sangat tinggi, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun militer. Ini membuat Indonesia tetap berada di bawah kendali Belanda, meskipun VOC telah dibubarkan.
4. Keterlibatan Negara Lain
Selain Belanda, negara-negara lain seperti Inggris dan Prancis juga ikut berperan dalam mempertahankan status kolonial Indonesia. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kolonialisme dan imperialisme di Indonesia bukan hanya merupakan urusan antara Indonesia dan Belanda, melainkan melibatkan banyak pihak.
Dengan demikian, pembubaran VOC pada 1770 bukanlah akhir dari kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia masih mengalami berbagai bentuk penjajahan dan eksploitasi, hingga akhirnya merdeka pada tahun 1945. Pengalaman ini memberi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kedaulatan dan kemerdekaan sebagai sebuah bangsa.