Dalam mencari pemahaman yang lebih dalam tentang Islam, terutama dalam hal berdoa dan berzikir, terkadang kita dihadapkan pada variasi frasa dan penggunaan kata yang berbeda. Salah satu contoh yang sering ditemui adalah perbedaan penggunaan kata “Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad” dan “Allahumma Sholli Ala Muhammad”. Keduanya sering digunakan khususnya saat kita hendak mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, namun mana yang benar?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami arti dan konteks dari kedua frasa tersebut. “Allahumma sholli ‘ala Muhammad” berarti “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Muhammad,”. Sementara “Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad,” berarti “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan (pemimpin) kami Muhammad.”
Kedua frasa tersebut sama-sama sah dan dapat digunakan. Pembeda antara keduanya hanyalah pada kata “sayyidina” yang berarti “pemimpin kita” atau “tuanku”. Penggunaan kata Sayyidina Muhammad adalah bentuk penghormatan dan penegasan posisi Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dan panutan bagi umat Islam. Jadi, Anda bisa memilih mana yang terasa lebih nyaman dan sesuai untuk digunakan.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa yang terpenting dalam mengucapkan shalawat adalah niat dan penghargaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW, bukan pada kata-kata tertentu yang kita ucapkan. Sebaiknya kita menggunakan kata-kata yang dapat membuat kita merasa dekat dan hormat kepada Rasulullah SAW.
Secara keseluruhan, kedua frasa tersebut benar dan sah digunakan dalam pengucapan shalawat. Pilihan penggunaan tergantung pada individu masing-masing, sepanjang ditujukan dengan rasa hormat dan cinta kepada Rasulullah SAW.