Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat, sehingga cara pengambilan keputusan bersama dalam masyarakat di Indonesia sangat bervariasi. Berikut ini beberapa metode pengambilan keputusan bersama yang umum dilakukan dalam masyarakat di Indonesia:
1. Musyawarah
Musyawarah merupakan cara pengambilan keputusan penting dalam tradisi masyarakat Indonesia. Istilah musyawarah berasal dari bahasa Arab yang berarti menghimpun pendapat untuk mencapai kesepakatan. Proses musyawarah mencakup diskusi, saling bertukar ide, argumentasi, dan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Tujuan musyawarah adalah untuk mengedepankan rasa solidaritas, toleransi dan persatuan demi mencapai solusi terbaik yang mewakili kepentingan semua pihak. Musyawarah bisa digunakan dalam berbagai konteks, seperti pengambilan keputusan di lingkungan keluarga, organisasi masyarakat, instansi pemerintah, dan lain-lain.
2. Adat Istiadat
Adat istiadat menjadi salah satu cara dalam pengambilan keputusan bagi beberapa masyarakat di daerah yang masih menjunjung tinggi warisan leluhur. Pengambilan keputusan biasanya melibatkan pimpinan adat, tokoh masyarakat, dan anggota masyarakat lainnya yang bersangkutan.
Beberapa adat istiadat masyarakat Indonesia dalam pengambilan keputusan antara lain sistem demokrasi terpimpin pada masyarakat Bali, nilai gotong-royong pada masyarakat Jawa, serta nilai tuma bapak pada masyarakat Bugis.
3. Marginal Rate of Substitution (MRS)
Metode Marginal Rate of Substitution (MRS) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung tingkat kepuasan dalam pengambilan keputusan. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi keputusan yang telah diambil serta memberikan usulan perbaikan dalam pengambilan keputusan.
4. Sistem Pemilihan atau Voting
Dalam beberapa kasus pengambilan keputusan, metode pemilihan atau voting digunakan sebagai cara untuk menentukan pilihan yang dianggap terbaik oleh sebagian besar anggota masyarakat. Metode ini umumnya digunakan dalam pengambilan keputusan yang menyentuh berbagai pihak dalam masyarakat.
5. Pengambilan Keputusan oleh Pemangku Kepentingan
Pengambilan keputusan tidak selalu dilakukan secara kolektif, tetapi juga bisa berpusat pada individu atau kelompok pemangku kepentingan yang memiliki wewenang terkait dengan keputusan yang akan diambil. Hal ini biasa ditemukan dalam struktur masyarakat yang bersifat hierarkis.
Pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan biasanya terjadi ketika keputusan yang dibuat memerlukan keahlian khusus atau memang didasarkan pada faktor-faktor eksternal yang tidak dapat diintervensi oleh masyarakat secara langsung.
Dalam prakteknya, pengambilan keputusan bersama dalam masyarakat di Indonesia bisa menggunakan satu metode atau kombinasi dari beberapa metode yang telah disebutkan. Pola pengambilan keputusan diharapkan bisa memberikan keadilan dan kebermanfaatan bagi semua pihak yang terlibat.