Salah satu hal yang paling menakjubkan dari zaman prasejarah adalah ragam hiasan yang mereka gunakan. Tidak hanya menunjukkan kreativitas dan imajinasi mereka, ragam hias juga memberi kita petunjuk tentang apa yang mereka percayai dan nilai-nilai budaya mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis ragam hias berbentuk segitiga sama kaki yang pada zaman prasejarah melambangkan hal magis.
Jjenis ragam hias ini disebut Triskelion. Triskelion merupakan simbol kuno yang terdiri dari tiga spirala yang berhubungan, atau tiga elemen manusia yang dibentuk dalam pola spiral atau cabang yang keluar dari satu pusat. Dalam banyak budaya kuno, termasuk budaya Yunani dan Celtic, Triskelion adalah simbol yang sangat penting.
Tidak seperti bentuk segitiga kaku, bentuk spiral Triskelion memberikan kesan gerakan dan perkembangan. Ini bisa diinterpretasikan sebagai representasi siklus alam, perputaran matahari, bulan, dan bintang-bintang, atau pola alami lahir, hidup, dan mati.
Seperti banyak simbol kuno, Triskelion memiliki banyak interpretasi. Dalam budaya Celtic, Triskelion sering digunakan untuk mewakili tiga elemen alam: tanah, air dan udara. Dalam konteks magis, Triskelion digunakan sebagai simbol untuk melindungi dari roh jahat dan juga digunakan dalam ritual keagamaan.
Meski bentuk segitiga tidak tampak pada Triskelion modern, versi prasejarah dari simbol ini sering berbentuk segitiga sama kaki. Ini mungkin menggambarkan tiga aspek dari dewa atau dewi, atau tiga fase dari bulan.
Para peneliti masih meragukan tentang arti pasti Triskelion, namun tanpa diragukan lagi simbol ini memainkan peran penting dalam budaya prasejarah yang menggunakan bentuk segitiga untuk melambangkan hal-hal magis atau mistis.
Terlepas dari asal-usul dan makna pasti simbol ini, Triskelion tetap menjadi salah satu simbol paling menarik dan unik dari zaman prasejarah, dan hingga hari ini masih digunakan dalam berbagai ragam hias dan simbolisme.