Ketahanan nasional, sebuah konsep yang sebenarnya diterapkan di setiap negara, memiliki makna yang sangat penting, terutama dalam konteks Indonesia. Meski sering dianggap sebagai indikator kekuatan militer suatu negara, ketahanan nasional sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih dalam dan luas. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: apakah ketahanan nasional Indonesia mengandung pengertian kuat bertahan atau kuat menderita, dan apa istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan hal tersebut?
Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Secara umum, ketahanan nasional dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan keutuhan wilayah, kedaulatan, dan identitas nasional dari segala macam gangguan atau ancaman. Ini melibatkan peningkatan kemampuan dan kekuatan nasional di berbagai sektor, termasuk militer, ekonomi, sosial budaya, hingga psikologis dan mental masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, konsep ketahanan nasional diresmikan melalui Keputusan Presiden No. 37 tahun 2003 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara. Di dalamnya, ketahanan nasional didefinisikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa yang mencakup segenap kekuatan nasional dan kesejahteraan masyarakat untuk menegakkan dan melindungi negara dan bangsa dari segala ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Kuat Bertahan atau Kuat Menderita?
Jadi, apakah istilah ‘kuat bertahan’ atau ‘kuat menderita’ termasuk dalam kerangka ketahanan nasional?
Istilah yang tepat dalam menggambarkan ketahanan nasional Indonesia, yang mencakup ide ‘kuat bertahan’ dan ‘kuat menderita’, adalah “resiliensi” atau daya tahan. Resiliensi ini bukan hanya dipandang dari perspektif fisik atau militer, tetapi juga mencakup aspek mental dan psikologis bangsa.
Resiliensi dalam konteks ketahanan nasional ini merujuk pada kemampuan bangsa untuk bangkit kembali setelah menghadapi berbagai tantangan atau ancaman. Ini mencakup kemampuan untuk menerima dan menahan pukulan, serta kemampuan untuk pulih dan kembali kuat setelah setiap pukulan. Dalam konteks ini, resiliensi mengandung makna ‘kuat bertahan’ dan juga ‘kuat menderita’.
Mengapa Resiliensi Penting?
Resiliensi mampu membantu sebuah bangsa untuk melalui fase paling sulit dalam sejarahnya dan kembali bangkit. Resiliensi membuktikan bahwa musibah dan tantangan seberat apapun, ketika disikapi dengan kemauan dan tekad yang kuat, akan justru membawa kita ke arah yang lebih baik.
Indonesia, sebagai negara yang sering menghadapi berbagai tantangan, baik itu bencana alam, krisis ekonomi, hingga permasalahan sosial, memerlukan resiliensi yang tinggi. Memahami dan membangun resiliensi menjadi langkah utama untuk memperkuat ketahanan nasional.
Dengan demikian, dalam konteks ketahanan nasional, Indonesia bukan hanya harus kuat dalam bertahan, tetapi juga harus kuat dalam menderita dan mampu bangkit kembali. Semua potensi yang ada perlu dioptimalkan untuk mendukung pembangunan resiliensi bangsa ini.
Kesimpulan
Resiliensi atau daya tahan adalah istilah yang tepat dalam konteks ketahanan nasional Indonesia, yang mencakup ide ‘kuat bertahan’ dan ‘kuat menderita’. Sebagai bangsa, Indonesia harus terus mengoptimalkan potensinya dan membangun terus resiliensi untuk mempertahankan dan melindungi negara dari berbagai ancaman serta tantangan. Dalam mencapai tujuan ini, dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat dibutuhkan.