Dalam ilmu kimia, terdapat beberapa proses perubahan wujud dari suatu zat. Umumnya, zat akan berubah dari padat menjadi cair, dan dari cair menjadi gas dengan peningkatan suhu. Namun, ada juga fenomena unik di mana zat padat langsung berubah menjadi gas tanpa melalui proses pencarian menjadi cair. Dalam kasus kapur barus, misalnya, fenomena ini sering terjadi. Proses tersebut dikenal sebagai sublimasi.
Sublimasi: Definisi dan Proses
Sublimasi adalah proses perubahan wujud zat dari padat langsung menjadi gas tanpa melalui tahap cairan. Proses ini umumnya terjadi pada tekanan dan suhu tertentu. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan energi kinetik partikel zat yang menyebabkan zat tersebut melonjak dari fase padat ke fase gas.
Kapur barus atau kamper, yang dikenal dengan formula kimia C10H16O, adalah contoh umum zat yang mengalami sublimasi. Jika dipanaskan, kapur barus akan langsung menguap menjadi gas tanpa melalui tahap menjadi cair.
Mengapa Sublimasi Terjadi?
Sublimasi terjadi ketika molekul pada zat padat memiliki cukup energi untuk mengatasi baik tekanan intermolekular yang menjaga mereka dalam fase padat dan tekanan yang menjaga mereka dalam fase cair. Suhu pada titik ini, di mana molekul memiliki energi yang cukup untuk menjadi gas, disebut titik sublimasi.
Contoh Lain Sublimasi
Selain kapur barus, ada beberapa zat lain yang mengalami sublimasi. Contoh lain termasuk es kering (karbon dioksida padat), iodin, dan naftalena.
Penggunaan Sublimasi
Sublimasi memiliki berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan tinta dan pewarna hingga dalam bidang medis dan ilmu material. Pada dasarnya, proses ini digunakan dalam situasi di mana zat perlu dikeringkan sepenuhnya, atau saat perlu menghindari tahap cairan karena bisa merusak material.
Dengan demikian, proses perubahan zat padat menjadi gas tanpa melalui tahap cairan – seperti yang terlihat pada kapur barus – disebut sublimasi. Ini adalah fenomena yang menarik yang menunjukkan berbagai cara suatu zat dapat berubah dan beradaptasi tergantung pada kondisi lingkungan.