Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, memegang peran yang sangat penting dalam mengarahkan perjalanan sejarah bangsa sejak kemerdekaan. Akan tetapi, pernah ada beberapa momen dalam sejarah Indonesia yang mencatat adanya upaya-upaya untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya. Berikut ini merupakan cerita tentang bagaimana upaya ini dapat digagalkan.
Era Komunis dan Upaya Pergantian Ideologi
Era awal kemerdekaan Indonesia ditandai dengan variasi ideologi dan upaya dari berbagai pihak untuk mendominasi pandangan politik negara. Sangat signifikan dalam konteks ini adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), yang pada tahun 1960-an menjadi salah satu partai komunis terbesar di luar Uni Soviet dan Tiongkok.
PKI berusaha keras menyuarakan pendirian mereka yang anti-imperialisme dan pro-rakyat miskin, dan mereka merangkul Pancasila dalam fasad publik mereka, tetapi de facto masih menganut ideologi Marxisme-Leninisme, yang bertentangan dengan prinsip demokrasi Pancasila.
Namun, upaya PKI dalam mengubah dasar negara Indonesia justru memicu kerusuhan dan ketidakstabilan politik yang brutal, sering disebut sebagai ‘Peristiwa G30S/PKI’, yang mengawali pembunuhan massal yang kontroversial dan penekanan keras terhadap PKI dan anggota mereka oleh pemerintah.
Penumpasan PKI Sebagai Bentuk Perlindungan Pancasila
Upaya PKI ini berhasil digagalkan, terutama melalui penumpasan PKI yang dipimpin oleh militer di bawah kendali Jenderal Soeharto. Pemberontakan PKI dianggap sebagai ancaman tidak hanya terhadap stabilitas politik dan ekonomi, tetapi juga terhadap identitas bangsa Indonesia itu sendiri.
Usai peristiwa itu, Pancasila semakin kuat dipertahankan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Soeharto, yang kemudian menjadi presiden, mewajibkan seluruh organisasi, institusi, dan partai politik di Indonesia untuk menerima dan menjalankan Pancasila sebagai satu-satunya asas atau dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penegasan ini kemudian dikenal sebagai “Pancasila sebagai Dasar Negara”, yang sampai sekarang masih menjadi prinsip utama dan dijaga dengan sepenuh hati.
Kesimpulan
Kejadian tersebut adalah satu di antara banyak momen dalam sejarah Indonesia yang menunjukkan kesetiaan bangsa Indonesia pada Pancasila. Meski menghadapi berbagai upaya penggantian ideologi, Pancasila masih tetap menjadi dasar filosofis negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Dalam konteks ini, peran militer, pemerintah, dan masyarakat Indonesia dalam menolak upaya tersebut sangat signifikan.