Zakat adalah salah satu rukun Islam yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sosial dan ekonomi umat Islam. Makna zakat memiliki dua perspektif, yaitu dari segi bahasa dan dari segi istilah. Mari kita membedah kedua perspektif tersebut dalam artikel ini.
Zakat Menurut Bahasa
Dari segi bahasa, Zakat berasal dari bahasa Arab, yakni “zaka” yang memiliki beberapa arti. Pertama, zaka bisa diartikan sebagai berkembang, tumbuh, atau memperbanyak. Kedua, bisa juga berarti bersih, suci, atau murni. Jadi, makna zakat dalam bahasa menunjukkan suatu upaya untuk meningkatkan atau membersihkan. Dalam konteks zakat, ini bisa diartikan sebagai upaya meningkatkan keuntungan secara materi dan spiritual, serta membersihkan harta dari sifat kikir dan sifat negatif lainnya.
Zakat Menurut Istilah
Sementara itu, jika kita melihat makna zakat menurut istilah, maka akan berkaitan dengan hukum Islam. Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh seseorang atau badan yang memenuhi syarat-syarat tertentu, untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, seperti yang telah diatur dalam Syariat Islam.
Zakat dalam pengertian ini memiliki tujuan sangat besar dalam kehidupan sosial dan ekonomi, yakni untuk membantu golongan yang membutuhkan, mengurangi ketimpangan ekonomi, membersihkan harta dan jiwa, serta menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat.
Dengan demikian, baik makna zakat menurut bahasa maupun menurut istilah, keduanya menunjukkan pentingnya zakat dalam kehidupan umat Islam, baik secara individu maupun kolektif. Zakat bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga sarana untuk meraih keberkahan, kesucian, dan pertumbuhan dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Jadi, jawabannya apa? Zakat adalah sebuah kewajiban dalam Islam yang memiliki makna tumbuh, berkembang, membersihkan dan memurnikan dalam konteks bahasa. Sementara dari perspektif istilah, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh mereka yang memenuhi syarat, untuk didistribusikan kepada yang berhak menerimanya, dengan tujuan meratakan kekayaan, membersihkan diri, dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.