Informasi geografis menjadi kunci dalam banyak kegiatan dan kebijakan strategis manusia, terutama terkait dengan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam lingkup yang luas. Komponen utama dalam sistem informasi geografis adalah data yang merepresentasikan objek geografis. Komponen ini berfungsi untuk lebih memahami hubungan, pola, dan tren dalam data geografis.
Komponen berupa informasi mengenai objek-objek geografis yang dapat diidentifikasi dan memiliki acuan lokasi berdasarkan titik koordinatnya adalah apa yang kita kenal sebagai data spasial atau data geospasial. Istilah ini merujuk pada informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis suatu objek di bumi ini. Data ini mencakup lokasi, bentuk, dan atribut-atribut lainnya dari suatu objek geografis.
Menggunakan data spasial dalam konteks teknologi informasi memungkinkan kita untuk melakukan kontekstualisasi, analisis, visualisasi, dan interpretasi data dalam cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Data spasial mencakup berbagai format, dari koordinat GPS untuk titik tertentu, hingga data berbasis raster yang menangkap fenomena di seluruh area geografis.
Sebagai contoh, sistem semacam Google Maps mengandalkan data spasial yang luas dan kompleks untuk memberikan peta dunia yang interaktif dan mendetail. Informasi penting seperti alamat, nama jalan, titik minat, dan lainnya, semuanya dipetakan dan ditempatkan pada koordinat geografis yang tepat.
Pada tingkat yang lebih besar, teknologi sensor jarak jauh (seperti satelit) mengumpulkan data spasial yang digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari meteorologi hingga perencanaan tata ruang.
Kesimpulannya, data spasial atau data geospasial adalah komponen informasi untuk objek geografis yang dapat diidentifikasi dan memiliki acuan lokasi berdasarkan titik koordinatnya. Informasi ini sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dan aplikasi, menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah “Data Spasial” atau “Data Geospasial”.
