Budaya

Mengapa ASEAN Ikut Turun Tangan dalam Menyelesaikan Konflik di Kamboja

×

Mengapa ASEAN Ikut Turun Tangan dalam Menyelesaikan Konflik di Kamboja

Sebarkan artikel ini

Konflik Kamboja telah mensita perhatian dunia, termasuk Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Pertanyaan yang sering muncul adalah, mengapa ASEAN ikut turun tangan dalam menyelesaikan konflik di Kamboja? Apakah ini bukan masalah internal yang seharusnya ditangani oleh pemerintah Kamboja sendiri?

Penting untuk dicatat bahwa ASEAN memiliki sejumlah panduan dan prinsip yang ditekankan dalam Piagam ASEAN, salah satunya adalah prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara anggota lain. Akan tetapi, dalam konteks konflik Kamboja, ASEAN memutuskan untuk melanggar prinsip ini demi perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Kenapa Turun Tangan?

Adanya berbagai alasan yang mendorong ASEAN untuk terlibat dalam menyelesaikan konflik di Kamboja.

Stabilitas Regional

Salah satu tujuan utama ASEAN adalah menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan. Konflik di Kamboja yang berkepanjangan berpotensi mengganggu stabilitas regional, membuat ASEAN merasa perlu untuk turun tangan. Kehancuran dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Kamboja berisiko menyebar ke negara-negara tetangga, baik secara langsung maupun melalui migrasi besar-besaran dari pengungsi.

Kejutan Geopolitik

Pada level geopolitik, konflik Kamboja mempengaruhi dinamika keseimbangan kekuatan regional dan global. Turunnya Kamboja ke dalam perang saudara dan kebijakan eksternal ARVN memengaruhi hubungan antara ASEAN, China, dan Vietnam. Untuk itulah, ASEAN ikut turun tangan untuk memandu proses perdamaian.

Solidaritas Antar Negara Anggota ASEAN

Sebagai sebuah komunitas, ASEAN memiliki tanggung jawab untuk membantu anggota lainnya yang menghadapi masalah, termasuk konflik Kamboja. Langkah ini sejalan dengan semangat solidaritas dan kerjasama regional.

Kontribusi ASEAN dalam Penyelesaian Konflik Kamboja

ASEAN telah memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik di Kamboja. Ini ditandai dengan penilaian dan pengiriman misi khusus untuk pengumpulan data, penyebaran informasi, dan mediasi antara pihak yang berkonflik. ASEAN juga membantu dalam negosiasi yang berujung pada penandatanganan Perjanjian Perdamaian Paris pada 1991, yang mengakhiri konflik di Kamboja.

Dengan melihat alasan di atas, langkah ASEAN dalam turun tangan menyelesaikan konflik di Kamboja dapat dilihat sebagai sebuah upaya untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Langkah tersebut dipandang sebagai langkah yang penting dan strategis, walaupun sempat menimbulkan kontroversi.

Jadi, jawabannya apa? Mengapa ASEAN turut turun tangan dalam menyelesaikan konflik di Kamboja? Jawabannya ada dalam komitmen ASEAN untuk menjaga stabilitas, perdamaian di kawasan, dan solidaritas antar negara anggotanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *