Sepanjang hidupnya, setiap individu mengalami berbagai peristiwa, baik yang biasa maupun yang luar biasa. Namun, tidak semua peristiwa ini bisa menjadi bahan yang baik untuk digunakan dalam menulis cerpen atau cerita pendek. Maka, peristiwa sehari-hari apa saja yang kurang sesuai untuk menjadi bahan menulis cerpen?
Kenapa Peristiwa Sehari-hari Bisa Jadi Bahan Cerpen?
Sebelum kita membahas peristiwa apa saja yang kurang sesuai, penting untuk dipahami bahwa dibalik tiap peristiwa sehari-hari, terdapat potensi dramatis yang menarik. Setiap peristiwa, ketidakberhasilan, intrik, dan dinamika hubungan dengan sesama manusia dapat menjadi inspirasi pertimbangan cerita cerpen. Aliran realisme dalam sastra justru sangat mementingkan peristiwa nyata sebagai bahan utama cerpen.
Peristiwa Sehari-hari yang Kurang Sesuai
Ada beberapa kriteria peristiwa sehari-hari yang mungkin kurang cocok untuk dijadikan bahan cerpen:
1. Peristiwa yang Monoton
Peristiwa sehari-hari yang monoton atau terlalu rutin mungkin kurang efektif sebagai bahan cerpen. Misalnya kegiatan bangun tidur, makan, bekerja, hingga tidur lagi setiap harinya. Meski ada yang berpikir bahwa ini bisa menjadi tulisan yang menarik, namun bagi banyak orang, cerita yang terlalu rutin dan monoton bisa menjadi membosankan.
2. Peristiwa yang Kurang Emosional
Cerpen seringkali menggali sisi emosional dan membangkitkan empati pembaca melalui kisah yang dituturkan. Peristiwa yang kurang mengandung emosi, seperti membaca buku atau berkunjung ke toko buku mungkin kurang efektif dalam membangkitkan emosi dan empati pembaca. Ini juga bisa membuat cerita menjadi datar dan kurang menarik.
3. Peristiwa yang Tidak Berdampak
Peristiwa yang tidak memiliki dampak signifikan pada kehidupan karakter juga bisa menjadi faktor yang kurang sesuai untuk dijadikan bahan cerpen. Misalnya, aktivitas sehari-hari yang cenderung berjalan linear dan tanpa konflik.
Penutup
Untuk menulis cerpen yang efektif, penulis harus dapat memilih dan menyajikan peristiwa yang menggugah, mengandung emosi, dan memiliki dampak bagi kehidupan karakter. Meski peristiwa sehari-hari mampu menjadi bahan tulisan cerpen, namun penulis harus pandai memilih peristiwa mana yang dapat membangun cerita dan konflik yang memikat minat pembaca.